Spesifikasi dan Bahan Kain Tirai UGD – Anti Bakteri

Membahas mengenai rumah sakit, tentu tidak bisa lepas dari fasilitas yang disediakan untuk para pasien. Fasilitas yang disediakan rumah sakit untuk pasien tentunya telah memiliki standar tertentu demi kenyamanan dan keamanan. Salah satu fasilitas yang sering luput dari perhatian adalah tirai UGD.

Meskipun jarang diperhatikan, nyatanya tirai UGD di rumah sakit menjadi salah satu elemen interior yang penting di rumah sakit. Fungsi tirai UGD tidak hanya sebagai dekorasi di rumah sakit, tapi juga sebagai pembatas atau sekat antar pasien dan beragam fungsi lainnya.

Spesifikasi Tirai UGD

Kementerian Kesehatan melalui Permenkes No. 24 Tahun 2016 tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit telah mengatur tentang tirai rumah sakit atau gorden untuk ruangan-ruangan di rumah sakit agar terbuat dari bahan non porosif.

Tirai UGD

Maka berdasarkan Permenkes tersebut, lalu apa yang dimaksud bahan tirai non porosif? Selain non porosif, ada juga spesifikasi lain untuk tirai rumah sakit. Mari simak penjelasan di bawah ini tentang spesifikasi tirai UGD dan tirai untuk ruangan lain di rumah sakit.

Anti Bakteri

Spesifikasi tirai UGD untuk ruangan di rumah sakit yang pertama adalah non porosif atau anti bakteri. Seperti yang sudah diketahui bahwa rumah sakit adalah tempat berkumpulnya orang-orang yang sedang sakit. Baik sakit karena bakteri maupun virus.

Oleh karena itu untuk menjaga agar bakteri tidak mudah dan cepat menyebar, tirai rumah sakit sebaiknya berbahan non porosif atau anti bakteri. Pemasangan tirai UGD bahan non porosif ini juga telah diatur dalam Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS).

Beberapa ruangan di rumah sakit yang biasanya dipasang tirai UGD anti bakteri antara lain ruang rawat inap dan ruangan steril seperti ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dan ruang Post Anesthesia Care Unit (PACU). 

Tujuan pemasangan tirai UGD anti bakteri berbahan non porosif ini adalah untuk mencegah penyebaran bakteri antar pasien maupun dari pasien ke dokter.

Anti Noda

Selanjutnya ada tirai berbahan anti noda yang biasanya digunakan untuk tirai UGD. Seperti yang diketahui, ruangan Unit Gawat Darurat atau UGD merupakan tempat utama bagi pasien yang akan keluar atau masuk ke rumah sakit. UGD menjadi tempat pemeriksaan dan pemberian pertolongan pertama.

Oleh karena itu, kebersihan harus menjadi poin utama di UGD. Sehingga setiap tirai yang ada di ruangan UGD harus memenuhi spesifikasi anti noda agar ruangan tetap bersih dari noda darah maupun noda lainnya.

Di dalam ruang UGD, biasanya tirai difungsikan sebagai sekat antar tempat tidur pasien. Standar jarak antara tempat tidur dengan tirai UGD adalah minimal 30 cm. Setiap standar jarak ini berbeda-beda tergantung jenis ruangan dan fungsinya.

Selain ruangan UGD, tirai anti noda juga digunakan untuk beberapa ruangan lain di rumah sakit seperti ruang Intensive Unit Care (ICU) atau Critical Care Unit (CCU), ruang resusitasi, ruang bersalin, ruang operasi dan ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU).

Anti Darah

Setiap tirai atau gorden di rumah sakit harus terbuat dari bahan anti darah. Alasannya adalah karena rumah sakit sebagai tempat pemberian pertolongan medis atau tindakan operasi pasti sangat rawan berceceran darah dari pasien. Terlebih pasien yang datang ke rumah sakit dalam keadaan memiliki luka basah.

Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) pun telah mengeluarkan spesifikasi bahwa tirai-tirai yang dipasang untuk ruangan-ruangan di rumah sakit harus berbahan anti darah. Tujuannya adalah agar rumah sakit senantiasa terjaga kebersihannya.

Selain itu, jika banyak darah yang menempel di tirai, maka tirai telah terkontaminasi dengan virus maupun bakteri yang terkandung dalam darah tersebut. Sehingga potensi penularan penyakit menjadi lebih besar dan cepat.

Anti Api

Mungkin banyak orang yang belum tahu bahwa selain anti bakteri, anti noda dan anti darah, spesifikasi lain dari tirai UGD maupun ruangan lain di rumah sakit adalah anti api. 

Tujuannya adalah agar tirai UGD tidak mudah terbakar atau mudah tersulut api dari benda-benda di sekitarnya. Meskipun jarang, namun tirai dengan bahan yang memenuhi spesifikasi anti api memang ada.

Setiap spesifikasi yang telah disebutkan di atas merupakan poin-poin yang telah diatur dalam Permenkes No. 24 Tahun 2016. Setiap rumah sakit yang akan memilih gorden untuk ruangan-ruangan di rumah sakit. Sebaiknya memilih bahan yang sesuai spesifikasi & Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS).

Jenis Bahan Kain Tirai UGD

Ada beberapa bahan kain yang dibuat dengan spesifikasi khusus untuk ruangan-ruangan di rumah sakit. Tentunya memenuhi sertifikasi anti bakteri, anti noda dan anti darah. Berikut adalah beberapa jenis bahan kain untuk tirai UGD.

Bahan Kain Gorden Polyester

Kain Polyester menjadi salah satu bahan untuk tirai rumah sakit. Gorden yang terbuat dari 100 persen bahan Polyester memiliki tekstur yang lembut, memiliki banyak varian warna, serta bisa menambah cantik dekorasi ruangan di rumah sakit.

Biasanya gorden untuk rumah sakit dengan bahan Polyester akan dilengkapi dengan jaring-jaring pada bagian atas untuk membantu melancarkan sirkulasi udara. Keunggulan bahan kain gorden Polyester adalah terbuat dari bahan non porosif atau anti bakteri yang sesuai untuk ruang rawat inap, NICU dan PACU.

Bahan Kain Gorden Full PVC

Selanjutnya ada bahan kain gorden full PVC. Jenis kain ini terbuat dari 100 persen plastik murni yang khusus digunakan untuk ruangan di rumah sakit. Meskipun terbuat dari plastik, namun sekarang telah tersedia kain gorden full PVC dengan berbagai varian warna.

Bahannya lebih tebal dan lebih berat daripada bahan lainnya, teksturnya cukup lembut dan memiliki keunggulan anti bakteri, anti noda dan anti darah. 

Kain gorden full PVC ini cocok digunakan di berbagai jenis ruangan rumah sakit. Mulai dari UGD, rawat inap, NICU, PACU, ICU atau CCU, ruang resusitasi, ruang bersalin, ruang operasi dan ruang PICU.

Bahan Kain Gorden Semi PVC

Jika Anda menginginkan tirai yang tidak hanya terbuat dari kain atau plastik saja, maka bisa memilih bahan kain gorden semi PVC. 

Jenis kain ini terbuat dari gabungan dua bahan, yaitu kain Polyester dan Polyvinyl Chloride. Gabungan bahan Polyester dan Polyvinyl Chloride menghasilkan tirai yang cocok untuk ruangan rumah sakit.

Keunggulan kain gorden semi PVC tentunya anti bakteri, anti noda dan anti darah. Selain itu tirai semi PVC juga telah dipastikan lulus uji Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) dan bisa digunakan untuk ruangan-ruangan di rumah sakit.

Bahan Kain Gorden Non Woven

Selanjutnya ada bahan kain gorden non woven yang memiliki ciri-ciri hampir sama dengan bahan full PVC. Perbedaannya adalah terletak pada teknologi yang digunakan saat pembuatannya.

Sehingga bahan yang dihasilkan hampir menyerupai kain tekstil yang memiliki serat pori-pori. Teksturnya lebih halus daripada full PVC dan anti licin.

Beli Tirai Rumah Sakit di Elprima

Setelah mengetahui tentang spesifikasi dan jenis bahan kain untuk tirai rumah sakit, kini saatnya Anda mengetahui dimana tempat membeli tirai UGD yang tepat, yaitu di Elprima yang merupakan Store resmi dari Onna di Indonesia.

Elprima adalah perusahaan spesialis gorden yang telah berpengalaman sejak 2002 menjadi solusi untuk permasalahan gorden bagi hunian atau bangunan lain. Berbekal pengalaman hampir 20 tahun, kami senantiasa mengerjakan produk dengan bahan yang berkualitas.

Sebagai perusahaan spesialis gorden, Elprima menyediakan tirai UGD dan ruangan rumah sakit lainnya, gorden PVC, Roller Blind, Suntex Blind, Vertical Blind, Horizontal Blind maupun tirai otomatis. Segera hubungi kami untuk mengetahui tentang detail dan harga produk.

5/5 - (1 vote)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
Open Chat
Butuh Bantuan?
Halo, apa yang bisa kami bantu?